Apakah Anda pernah mendengar atau membaca tentang balai bahasa atau kantor bahasa? bagi sebagian orang, instansi tersebut masih terdengar asing, belum terkenal, jauh, tak masuk hitungan juga. Namun, balai dan kantor bahasa ternyata eksis dengan jalan mereka merawat bahasa dan sastra. Ada 30 balai dan kantor bahasa di seluruh Indonesia. Semuanya bersumber dari satu pusat, yaitu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau sering disebut Badan Bahasa.
Lalu, apa sebenarnya tugas mereka? Merujuk pada situs Badan Bahasa, ada tiga program prioritas yang dilaksanakan yaitu Literasi Kebahasan dan Kesastraan, Pelindungan Bahasa dan Sastra, dan Internasionalisasi Bahasa Indonesia.
Salah satu Balai Bahasa yang ada di Indonesia ialah Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Balai Bahasa DIY telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam pengembangan dan pelestarian bahasa serta sastra sepanjang tahun 2024. Berbagai program unggulan telah dilaksanakan dengan sukses. Program-program tersebut tentunya memberikan dampak positif bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Berikut beberapa program unggulan dan keberhasilan di Balai Bahasa Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta.
1. Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024
Sebagai upaya pelestarian bahasa dan sastra Jawa, Balai Bahasa DIY menggelar FTBI di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949. Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dan berhasil meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra 2024
Dengan tema "Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas," acara ini dilaksanakan pada 21–24 Oktober 2024. Beragam kegiatan, seperti penyerahan penghargaan, pembinaan masyarakat, pentas seni dan sastra, lomba maos aksara Jawa, pameran, dan diskusi, berhasil menarik partisipasi luas dari masyarakat.
3. Peluncuran Produk Penerjemahan
Balai Bahasa DIY meluncurkan 97 buku cerita anak berbahasa Jawa-Indonesia. Buku-buku ini terdiri atas 16 buku untuk pembaca pemula, 32 buku untuk pembaca madya, dan 49 buku untuk pembaca mahir. Langkah ini merupakan kontribusi signifikan dalam menyediakan literatur anak yang berkualitas dan mendukung upaya pelestarian bahasa daerah.
4. Penghargaan Wajah Bahasa Lembaga Tingkat Nasional
Beberapa instansi di Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil meraih predikat terbaik pada tiga kategori dalam penghargaantingkat nasional ini. Hal ini menunjukkan komitmen Balai Bahasa DIY dalam pengutamaan bahasa Indonesia di ruang publik.
5. Pemilihan Duta Bahasa Provinsi DIY 2024
Pemilihan Duta Bahasa adalah program unggulan yang dilaksanakan setiap tahun. Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta berhasil meraih gelar Duta Bahasa DIY 2024. Kegiatan ini mendorong generasi muda untuk aktif dalam pelestarian dan pengembangan bahasa Indonesia dan daerah.
6. Program Peningkatan Kemahiran Berbahasa
Balai Bahasa DIY juga mengadakan berbagai pelatihan dan lokakarya yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa masyarakat. Salah satu program unggulan adalah pelatihan pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dan pelatihan literasi kreatif bagi guru dan siswa. Program-program ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan berbahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah kebahasaan.
7. Krida Duta Bahasa untuk Aktivis Kampus dan Sekolah Penggerak Literasi
Sebagai mitra Balai Bahasa Yogyakarta, para duta bahasa juga melaksanakan program krida duta bahasa sebagai wujud sumbangsih mereka dalam kegiatan pembinaan literasi generasi muda. Pada 2024, sasaran kegiatan berjumlah 600 orang, terdiri atas 100 mahasiswa, 300 siswa SMA sederajat, dan 200 siswa SMP sederajat. Fokus program ialah pengutamaan bahasa negara dan pelestarian bahasa daerah.
8. Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI)
Salah satu programi penting yang terus dilaksanakan Balai Bahasa DIY adalah pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Program ini dirancang untuk mengukur kemahiran berbahasa Indonesia secara terstandar, baik bagi masyarakat umum, pelajar, maupun profesional. Pada tahun 2024, Balai Bahasa DIY mencatat peningkatan jumlah peserta UKBI, yang menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik.
UKBI tidak hanya menjadi alat evaluasi, tetapi juga motivasi bagi peserta untuk meningkatkan kompetensi berbahasa mereka. Program UKBI Adaptif Merdeka berkontribusi besar dalam meningkatkan kualitas penggunaan bahasa Indonesia di berbagai sektor.
9. Pemberdayaan Komunitas Literasi
Salah satu fokus utama Balai Bahasa DIY adalah pemberdayaan komunitas literasi di daerah. Balai Bahasa DIY menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas literasi di wilayah DIY untuk mengembangkan program literasi berbasis masyarakat. Komunitas didampingi dengan melaksanakan kegiatan seperti diskusi buku, pelatihan menulis kreatif, dan kegiatan literasi lainnya sehingga menjadi ruang yang efektif untuk menumbuhkan minat baca dan tulis di kalangan masyarakat.
Kelebihan Balai Bahasa DIY
> Inovasi dalam Program
Balai Bahasa DIY terus menghadirkan program-program inovatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, seperti peluncuran buku cerita anak dwibahasa dan peluncuran Kamus Bahasa Jawa Indonesia.
> Kolaborasi dengan Komunitas
Keterlibatan berbagai komunitas literasi dan sastra dalam kegiatan Balai Bahasa DIY memperkuat jejaring dan efektivitas program yang dilaksanakan.
> Penghargaan Nasional
Pencapaian dalam berbagai penghargaan tingkat nasional membuktikan kualitas dan dedikasi Balai Bahasa DIY dalam menjalankan tugasnya.
> Peningkatan Kemahiran Berbahasa
Dengan adanya pelatihan BIPA dan peningkatan kemahiran berbahasa, Balai Bahasa DIY berhasil mengedukasi masyarakat menguasai bahasa Indonesia yang baik, sekaligus mempertahankan identitas bahasa daerah.
Kekurangan dan Tantangan
Sebagai lembaga, tentu ada kekurangan yang dimiliki Balai Bahasa Provinsi DIY. Beberapa di antaranya yang menurut penulis masih menjadi kekurangan ialah sebagai berikut.
* Sosialisasi yang Belum Merata
Meskipun banyak program telah dilaksanakan, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui atau terlibat dalam kegiatan Balai Bahasa DIY. Tentu di samping karena beberapa keterbatasan, media sosial sebagai corong informasi perlu terus dioptimalisasi keberadaannya. Pelayanan yang baik juga akan menjadi sarana promosi bagi Balai Bahasa DIY. Gethok tular atau mouth by mouth adalah sarana yang efektif, bukan?
* Keterbatasan Sumber Daya
Seperti banyak lembaga lainnya, Balai Bahasa DIY menghadapi juga sepertinya menghadapi keterbatasan sumber daya seperti manusia dan anggaran. hal ini tentu saja dapat mempengaruhi pelaksanaan program secara optimal. Namun, tentu pihak internal telah mengantisipasi dengan berbagai mitigasi risiko. Apalagi, banyak peserta magang di Balai Bahasa DIY yang turut serta membantu pelaksanaan program kegiatan.
* Adaptasi Teknologi
Dengan perkembangan teknologi yang pesat, Balai Bahasa DIY perlu terus beradaptasi dan memanfaatkan media digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda.
Sepanjang tahun 2024, Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam pelestarian dan pengembangan bahasa serta sastra. Dengan berbagai program unggulan dan pencapaian yang diraih, Balai Bahasa DIY berperan signifikan dalam menjaga kekayaan bahasa Indonesia dan daerah di DIY.
Keberhasilan dalam peningkatan kemahiran berbahasa, terutama melalui berbagai pelatihan, pengawasan, pengendalian, seminar, lokakarya, dan lain-lain, menunjukkan kontribusi besar lembaga ini terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan literasi masyarakat. Namun, tantangan seperti sosialisasi yang belum merata dan keterbatasan sumber daya perlu diatasi untuk meningkatkan efektivitas program di masa mendatang. Dengan terus berinovasi dan berkolaborasi, Balai Bahasa DIY diharapkan dapat semakin memperkokoh perannya dalam dunia kebahasaan dan kesastraan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
~ Terima kasih sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini. Komentar Anda sangat berharga bagi saya. Jangan ada spam, SARA, pornografi, dan ungkapan kebencian. Semoga bermanfaat. ~