2024-10-07

Oktober: Bulan Bahasa yang Menyatukan Kita


Oktober adalah bulan yang istimewa, bukan hanya karena perubahan cuaca menuju musim hujan, tetapi juga karena bulan ini dikenal sebagai Bulan Bahasa. Bagi kita, terutama generasi remaja hingga dewasa muda, penting untuk memahami makna dari perayaan ini dan bagaimana bahasa memainkan peran krusial dalam kehidupan sehari-hari kita.


Sejarah mencatat bahwa penetapan Oktober sebagai Bulan Bahasa tidak lepas dari upaya untuk menghargai bahasa sebagai identitas budaya bangsa. Pada tahun 1945, tepatnya pada tanggal 28 Oktober, para pemuda Indonesia mengikrarkan Sumpah Pemuda, yang di dalamnya terdapat pernyataan bahwa "kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia." Di sinilah bahasa Indonesia ditetapkan sebagai simbol persatuan, yang mampu menyatukan beragam suku dan budaya di Indonesia. 


Momen ini menjadi momentum penting, di mana bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai jembatan yang menghubungkan perbedaan. Dalam konteks saat ini, kita hidup di era globalisasi yang penuh dengan kemudahan akses informasi. Namun, di tengah gempuran bahasa asing, seperti Inggris dan Mandarin, kita perlu menjaga dan mencintai bahasa kita sendiri, bahasa Indonesia.


Mengapa kita harus peduli dengan bahasa? Menurut data dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, pengguna bahasa Indonesia mencapai lebih dari 270 juta orang di seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa bahasa kita memiliki potensi besar untuk menjadi bahasa internasional. Namun, potensi ini hanya dapat terwujud jika kita aktif menggunakan dan melestarikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah tantangan bagi generasi muda, yang seringkali lebih terpapar dengan budaya asing melalui media sosial dan internet.


Dalam konteks digital, kita juga harus berpikir kritis. Banyak konten yang beredar di media sosial menggunakan bahasa yang tidak baku atau bahkan bahasa campuran. Ini bisa berbahaya karena dapat memengaruhi cara kita berkomunikasi dan mengekspresikan diri. Oleh karena itu, Bulan Bahasa harus dijadikan momentum untuk meningkatkan kesadaran kita tentang pentingnya penggunaan bahasa yang baik dan benar. Kita bisa memulainya dengan menulis blog, membuat video, atau bahkan berdiskusi di forum online menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai.


Tak hanya itu, Bulan Bahasa juga merupakan waktu yang tepat untuk menggali dan mempelajari bahasa daerah. Indonesia memiliki lebih dari 700 bahasa daerah, yang masing-masing memiliki kekayaan budaya dan tradisi. Memahami dan mempelajari bahasa daerah dapat memperkaya pengetahuan kita tentang identitas budaya bangsa. Ini adalah langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk melestarikan warisan budaya nenek moyang kita.


Oktober, sebagai Bulan Bahasa, seharusnya menjadi panggilan untuk kita semua, terutama para remaja dan dewasa muda, untuk lebih menghargai bahasa Indonesia. Mari kita gunakan kesempatan ini untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti lomba puisi, penulisan cerita, atau seminar tentang bahasa. Dengan cara ini, kita tidak hanya merayakan bahasa, tetapi juga ikut serta dalam menjaga keberlangsungan budaya kita.


Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk mewariskan bahasa dan budaya kepada generasi selanjutnya. Mari kita jadikan Oktober bukan hanya sebagai bulan peringatan, tetapi juga sebagai bulan yang penuh aksi nyata dalam mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia dengan bangga. Saatnya kita bersatu melalui bahasa, menciptakan ruang untuk dialog, dan menghargai keberagaman yang ada di sekitar kita. Dengan demikian, bahasa akan tetap hidup dan menjadi jembatan yang menghubungkan kita semua. 

===





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

~ Terima kasih sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini. Komentar Anda sangat berharga bagi saya. Jangan ada spam, SARA, pornografi, dan ungkapan kebencian. Semoga bermanfaat. ~