Problematika Sampah
Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang serius di dunia. Dengan pertumbuhan populasi yang cepat dan konsumsi yang tinggi, jumlah sampah yang dihasilkan terus meningkat. Dalam beberapa dekade terakhir, jumlah sampah yang dihasilkan telah meningkat secara signifikan. Hal itu mengarah pada dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia Oleh karena itu, penting untuk mengelola sampah dengan bijaksana guna menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah dampak negatifnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa langkah yang dapat diambil oleh komunitas literasi dan masyarakat untuk mengelola sampah dengan efektif.
Langkah pertama dalam mengelola sampah adalah dengan menguranginya. Mengurangi sampah berarti menghindari penggunaan bahan yang tidak perlu atau mengurangi konsumsi barang-barang sekali pakai. Ini dapat dilakukan dengan mengadopsi prinsip 3R: Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur ulang). Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai, seperti kantong plastik, adalah salah satu cara yang efektif untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Selain itu, kita juga dapat menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai, seperti kemasan makanan atau botol air minum. Misalnya, mengganti botol air plastik dengan botol air yang dapat digunakan berulang kali atau menggunakan kantong belanja kain. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan pilihan produk yang ramah lingkungan dan memiliki siklus pakai yang lebih lama.
Selanjutnya, langkah penting dalam mengelola sampah adalah mendaur ulang. Mendaur ulang berarti memproses kembali bahan-bahan yang dapat didaur ulang untuk digunakan kembali. Banyak jenis sampah seperti kertas, plastik, logam, dan kaca dapat didaur ulang. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam membangun sistem daur ulang yang efektif. Pemerintah dapat menyediakan fasilitas dan infrastruktur daur ulang yang memadai, sementara masyarakat dapat mendukung dengan memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya dan mengirimkannya ke tempat daur ulang.
Selain mengurangi dan mendaur ulang, pengelompokan sampah juga penting dalam mengelola sampah dengan baik. Pengelompokan sampah akan lebih memudahkan pengeolaan sampah tersebut. Sampah yang dihasilkan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah berbahaya.
Sangat penting untuk memperhatikan pengelolaan sampah organik. Sampah organik, seperti sisa makanan dan tumbuhan, dapat diolah menjadi kompos yang sangat berguna sebagai pupuk tanah. Dengan memisahkan sampah organik dari sampah non-organik, kita dapat menciptakan sumber daya bernilai dari apa yang sebelumnya dianggap sebagai limbah. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam mendirikan fasilitas kompos dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dari pengelolaan sampah organik.
Selanjutnya, pengelolaan sampah beracun dan berbahaya juga harus diberikan perhatian serius. Sampah seperti baterai, limbah elektronik, dan bahan kimia beracun harus dikelola dengan benar agar tidak mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Pemerintah harus memastikan ada sistem pengumpulan yang aman dan fasilitas pengolahan yang sesuai untuk sampah berbahaya ini. Selain itu, masyarakat juga harus teredukasi tentang risiko dan cara penanganan yang tepat untuk sampah berbahaya ini.
Selain langkah-langkah tersebut, edukasi dan kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam mengelola sampah. Masyarakat harus diberi pemahaman tentang pentingnya mengelola sampah dengan benar, baik melalui kampanye penyuluhan, pelatihan, atau pendidikan di sekolah. Menanamkan sikap peduli lingkungan sejak dini pada generasi muda adalah investasi yang berharga untuk masa depan bumi kita.
Pemerintah juga harus memiliki peran aktif dalam mengelola sampah. Membangun fasilitas pengelolaan sampah yang modern, memperkuat peraturan tentang pengelolaan sampah, dan menggalakkan program-program pengelolaan sampah komunitas merupakan beberapa langkah yang dapat diambil oleh pemerintah untuk mencapai tujuan ini.
Peran Komunitas
Literasi dalam Pengelolaan Bank Sampah
Salah satu
program pengelolaan sampah yang marak dilaksanakan di masyarakat yaitu bank
sampah. Bank sampah adalah lembaga yang diatur oleh Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan untuk mengelola uang dan limbah. Regulasi mengenai bank
sampah ini terdapat dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun
2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle
Melalui Bank Sampah.
Dalam laman https://waste4change.com/ disampaikan pengertian bank sampah berikut ini.
Bank sampah menerapkan sistem seperti perbankan, namun yang ditabung adalah sampah, bukan uang. Warga yang menabung juga disebut sebagai nasabah dan mempunyai buku tabungan. Awalnya, nasabah harus mengumpulkan sampah-sampah dan memilahnya terlebih dahulu menjadi sampah organik dan non-organik. Sampah organik dapat dibuang sendiri oleh nasabah yang bersangkutan, sementara sampah non-organik dibawa ke bank. Ada pula lembaga yang menerima sampah organik untuk dijadikan pupuk.
Kemudian, sampah nonorganik di bank akan ditimbang dan dikonversi agar memiliki nilai ekonomi. Sampah-sampah ini dijual ke pengepul, dikreasikan menjadi karya berupa barang-barang baru yang nantinya juga akan dijual dan menghasilkan uang, dapat pula ditukar untuk emas, membeli sembako, membayar listrik, hingga biaya kesehatan. Nasabah juga diperbolehkan meminjam uang dan mengembalikannya dengan sampah seharga uang yang dipinjam. Sampah-sampah ini akan diserahkan untuk diproses ke pabrik, agen daur ulang, atau ibu-ibu PKK.
Komunitas literasi dapat berperan besar dalam pengelolaan bank sampah dalam masyarakat. Bank sampah bisa menjadi salah satu program komunitas literasi untuk berperan serta mengajak masyarakat mengelola sampah dengan baik.
Dalam laman https://dlh.luwuutarakab.go.id/ disampaikan bahwa “Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya. Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan.”
Pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama yang harus kita hadapi dengan serius. Mengurangi, menggunakan kembali, mengelompokkan, dan mendaur ulang sampah adalah langkah-langkah penting dalam mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Memisahkan dan mengelola sampah organik, serta mengatasi sampah berbahaya juga penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta diperlukan untuk mencapai tujuan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan adopsi langkah-langkah ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.
Sumber
rujukan:
dlh.luwuutarakab.go.id. “Apa Itu Bank Sampah dan Apa Manfaatnya”. 29
Juli 2017. https://dlh.luwuutarakab.go.id/berita/7/apa-itu-bank-sampah-dan-apa-manfaatnya.html
waste4change.com. “Peran Bank Sampah Bagi Masyarakat dan Lingkungan”. 19 Oktober 2022. https://waste4change.com/blog/peran-bank-sampah-bagi-masyarakat-dan-lingkungan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
~ Terima kasih sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini. Komentar Anda sangat berharga bagi saya. Jangan ada spam, SARA, pornografi, dan ungkapan kebencian. Semoga bermanfaat. ~