Sumber gambar: https://www.behindthename.com |
Ada pepatah yang mengatakan
"Apalah arti sebuah nama."
Namun, bagi saya pribadi, nama adalah sebuah doa indah yang disematkan orang
tua kepada anaknya. Nama adalah sebuah identitas yang memudahkan orang lain
mengenali diri kita. Dalam KBBI, paling tidak ada tiga makna untuk kata nama sebagaimana berikut.
na.ma
- n kata untuk
menyebut atau memanggil orang (tempat, barang, binatang, dan sebagainya): --
anjing itu Miki
- n gelar;
sebutan: dikaruniai -- Adipati; --nya saja pegawai tinggi,
tetapi kekuasaannya tidak ada
- n kemasyhuran;
kebaikan (keunggulan); kehormatan: ia beroleh (menda-pat) --
Dalam artikel ini saya ingin
menyoroti masalah penulisan nama. Penulisan nama terkadang dianggap sepele,
tetapi akibatnya sungguh bisa fatal. Akan banyak waktu dan tenaga tersita
gara-gara ketidaktepatan penulisan nama.
Apa yang saya alami sendiri bisa
dijadikan contoh. Nama lengkap saya adalah AHMAD KHOIRUS SALIM. Namun, ketika
masa sekolah dan kuliah, saya lebih suka menuliskan nama dengan disingkat
menjadi A. KHOIRUS SALIM.
Apa yang terjadi kemudian? Ketika
hendak mengurus ijazah kelulusan, saya harus bolak-balik ke bagian administrasi kampus
untuk membenarkan penulisan nama saya. Hanya gara-gara AHMAD yang disingkat
menjadi A.. Bisa dibayangkan betapa repotnya kalau nama yang disingkat tersebut
terlanjur dicetak di ijazah kelulusan. Saya akan lebih pontang-panting
mengurusnya karena tidak sinkron dengan ijazah jenjang sebelumnya.
Kabar yang sempat saya dengar,
mengurus kesalahan penulisan nama di ijazah jauh lebih sulit dan rumit
dibanding mengurus kesalahan nama di kartu atau surat identitas yang lain
seperti KK atau KTP. Jadi, demikian halnya dengan nama yang tercetak di surat
atau kartu identitas yang lain, semua harus ditulis sama persis.
Penulisan nama juga penting
apabila berhubungan dengan hajat hidup yang lain. Misal, ketika membeli tiket karena
hendak bepergian, membuat rekening di bank, mendaftar kerja, dan lain-lain. Bayangkan
apabila hendak bepergian dengan pesawat kemudian ditolak petugas check in
karena nama tidak sama antara di kartu identitas dengan yang tertulis di tiket.
Oleh karena itu, penulisan nama perlu benar-benar diperhatikan. Jangan sampai salah meskipun satu huruf saja. Kelihatannya sepele, tetapi nama adalah identitas yang melekat pada diri kita.
Apalagi, nama anak-anak masa kini demikian rumit dan sulit
dieja. Contohnya adalah penggunaan kata Muhamad dengan berbagai variannya
seperti 'muhamad', 'muhammad', 'mochammad', 'muchammad', 'muhamat', 'mohamet',
'mohamat', 'akhmad', 'ahmad', 'ahmat', dan lain sebagainya. Contoh lain yaitu Xiovariel,
Queennaya, Ghassan, Aldebaran, Altair, Azzahra, Ixia, Yuriexa, Razanaraghda,
Odhiyaulhaq (tribunnews.com).
Sebenarnya sah-sah saja karena itu kewajiban
orang tua untuk memberi nama yang baik pada anaknya. Orang tua sekarang tentu ingin nama anak yang keren dan kekinian. Namun, ya itu tadi, konsekuensinya
adalah harus jeli dan teliti menuliskan ejaan nama anaknya. Jangan sampai
merugi di kemudian hari gara-gara penulisan nama yang rumit dan sulit dieja.
Tapi ada juga aku lihat di tv, orangtuanya ngasih nama anaknya satu huruf aja. N. ��
BalasHapusIya, semakin aneh :D
BalasHapusnama bisa hijrah/ganti mas sesuai sunah. seperti nama saya aja saya ganti waktu di ponpes, heheh
BalasHapusIya betul, cuma penulisannya yang perlu konsisten agar tidak ribet urusannya, hehehe
Hapusnah betul sekali, awalnya terlihat sepele tapi akan semakin runyam saat harus ngurus paspor
BalasHapusPengalaman pribadikah ini? Hehehe
Hapussetuju mas ahmad, soal nama emg jangan anggap remeh.. bisa ribet lw gak teliti dan konsisten, sy ad pengalaman cek data murid nama di data emis gak sama dengan yang ada di akte.. jd kita kerepotan perbaiki data ulang..hee
BalasHapusNah, jadi menghambat kan...
HapusBentul sekali.. terimakasih sharing infonya
BalasHapusSama-sama, Pak
HapusBener banget mas ahmad, artikel bermanfaat. Kakasih sudah mau sharing mas. Terkadang masalah penulisan nama selalu dianggap sepele
BalasHapus