Akhir-akhir ini saya sering berkutat dalam keasikan membaca secara online. Bukan secara tiba-tiba memang, tetapi karena saya tertarik dengan platform sharing tulisan secara online tersebut dengan segala kemudahannya.
Dengan adanya fasilitas berbagi tulisan secara online tersebut, setiap orang, ya setiap orang bisa memublikasikan tulisannya tanpa ada kekhawatiran penolakan. Tentu ada konsekwensi bahwa setiap penulis bertanggung jawab penuh terhadap apa yang ditulisnya, yaitu adanya kemungkinan plagiasi, konten SARA, pornografi, dan lain sebagainya.
Saya sendiri tertarik untuk ikut memanfaatkan media online berbagi tulisan tersebut. Salah satunya di storial.co. Di website storial, kita dibebaskan membuat akun dan mulai membagikan tulisan kita secara online. Platform berbagi tulisan Storial ini adalah asli buatan anak negeri, berafiliasi dengan nulisbuku.com. Perlu diketahui bahwa nulisbuku.com adalah penerbit buku online yang membebaskan penulis untuk menerbitkan buku tanpa penolakan, tentu dengan pengecualian pada konten-konten tertentu.
Saat ini, sudah dua ‘buku’ saya yang diterbitkan di Storial. Oh ya, semua tulisan yang diterbitkan di Storial disebut buku. Menurut saya ini memang perlu pembenahan karena apa yang disebut ‘buku’ di Storial kadangkala hanya berupa satu judul cerita, bukan kumpulan cerita. Bukankah buku ada kriteria minimalnya?
Ada dua karya ‘buku’ saya di Storial saat ini, yaitu:
- Cerita anak Nino dan Kurcaci Pingping di http://www.storial.co/book/nino-dan-kurcaci-pingping
- Cerpen Kidung Kinanti di http://www.storial.co/book/kidung-kinanti
Menulis secara online, sekaligus membaca secara online adalah sebuah terobosan yang patut diapresiasi. Dengan ikut bergabung di Storial, saya menjadi tahu bahwa banyak sekali talenta penulis dengan beragam tema yang cukup bagus. Setiap hari ‘buku-buku’ baru bermunculan, menggairahkan dan segar.
Cerita-cerita yang ditulis langsung ditanggapi oleh pembaca berupa pujian, kritik, dan saran. Dengan demikian penulis menjadi tahu kualitas karyanya. Ajang diskusi seperti ini akan menumbuhkan gairah untuk terus menulis dan berkarya.
Baca juga: Komunitas Menulis
Saya menjadi berpikir positif bahwa kalau ada sarana yang mudah diakses dan digunakan, tidak terlalu ribet penggunaannya, minat menulis dan membaca bangsa ini bisa berangsur membaik. Platform-platform berbagi tulisan seperti storial, wattpad, sudah merambah ke aplikasi android sehingga bisa dinikmati melalui gawai (gadget).
Saya memilih berbaik sangka bahwa minat baca bangsa Indonesia yang saat ini berada di peringkat ke-60 dari 61 negara adalah karena platform-platform menulis dan membaca secara online seperti ini belum termasuk dalam hitungan. (http://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia.ada.di.urutan.ke-60.dunia)
Saya sepakat ,mungkin kita harus punya cara mengajak orang lain membaac dgn cara yang lebih asik
BalasHapusbener, Mbak. Semakin beradu kreativitas dengan berbagai platform.
HapusBelum pernah nyoba Storial, tapi sudah nyoba yang wattpad. :D Bener sih, sekarang zamannya teknlogi ya ...
BalasHapusIya, silakan dicoba saja, hehehe. Trims sudah mampir, ya. Sukses terus dengan bukunya.
HapusBanyak media mempromosikan tulisan secara online. Bisa dibaca dan dicari lebih lanjut di terbitinkarya.blogspot.com
BalasHapuswah asyik ya bisa menulis dan diterbitkan secara online
BalasHapuspengen coba deh, tapi belum ada bahan tulisannya hehehe
Silakan dicoba. Banyak sekali media untuk menerbitkan online. Terima kasih sudah berkunjung :)
BalasHapus