Sumber: http://zaenalmustopa28.blog.upi.edu |
Hidup adalah sebuah
pilihan. Memang seperti itu kenyataannya.
Hari Rabu, tanggal 9 Desember 2015 nanti, kita akan menyalurkan aspirasi kita untuk memilih pemimpin-pemimpin daerah yang
katanya akan menampung dan mengapresiasi aspirasi kita. Merekalah calon pemimpin
yang saat kampanye berkoar-koar akan selalu berjuang demi rakyat, atas nama rakyat.
Kita akan memilih,
dan pilihan itu akan berpengaruh besar pada perjalanan Indonesia 5 tahun ke depan.
Kita memilih karena hak kita memang memberikan suara untuk memilih.
Di sisi lain, ada
pihak yang dipilih, yaitu mereka para calon pemimpin daerah itu. Mereka kita pilih karena
mereka mencalonkan diri dengan segenap kekuatan yang ada pada diri mereka.
Entah apa dan bagaimana kapasitas dan kualitasnya. Mereka seakan tak peduli.
Yang penting mereka punya kekuatan finansial, relasional, dan dukungan basis massa.
Mereka yang merasa
berhak kita pilih itu pun lantas menggunakan sejuta cara untuk menangguk suara.
semoga mereka tidak lupa dengan tujuan awal, semoga para calon pemimpin rakyat di daerah itu tidak hanya mengejar
mimpi mereka sendiri.
Tak ayal, ketika
mimpi mereka menjadi pemimpin rakyat tak tercapai, kadang hanya sesal dan gerutu yang
tertinggal. Modal sudah habis banyak, apa daya suara tak teraih. Efeknya yang
parah yaitu beberapa dari mereka kadangkala mengalami stress berat.
Jika sudah
demikian, siapa hendak disalahkan? Benarlah perkataan salah satu pakar
komunikasi di satu stasiun televisi swasta negeri ini beberapa waktu lalu, “Sebelum
terpilih, banyak yang gila menjadi pemimpin, tetapi setelah tidak terpilih, banyak
calon pemimpin yang gila.”
Semoga mereka juga meneladani para khalifah terdahulu, yang mengatakan innaalillahiwainnaailaihirajiuun dan berderai air mata ketika mendapat amanah, bukannya mengucapkan alhamdulillah sambil bersujud syukur kegirangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
~ Terima kasih sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini. Komentar Anda sangat berharga bagi saya. Jangan ada spam, SARA, pornografi, dan ungkapan kebencian. Semoga bermanfaat. ~