Sumber Gambar: http://www.freepik.com/ |
Mungkin pertanyaan-pertanyaan itu pernah
muncul di benak kita, atau mungkin pernah anda dan saya utarakan. Kekhawatiran itu wajar karena kita
mencintai bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan negara kita.
Sebenarnya, kalau dicermati pemungutan istilah asing memang diperlukan. Bahasa kita dalam bidang-bidang tertentu masih kekurangan istilah yang bisa dipahami dengan mudah. Katakanlah dalam bidang IT yang terus berkembang pesat. Kita lebih terbiasa menggunakan kata download dibanding unduh, browser dibanding peramban, dan lain-lain.
Bahasa kita akan menjadi lebih kaya dengan
masuknya kata-kata asing ke dalam bahasa kita. Bahasa Indonesia asal muasalnya
adalah bahasa Melayu yang telah diperkaya dengan berbagai unsur dari bahasa
asing dan bahasa daerah. Bahasa Indonesia dalam perkembangannya menjadi semakin
kaya sehingga dapat digunakan sebagai bahasa teknologi dan bahasa ilmiah.
Menurut Badudu (1984), pengambilan istilah
asing memiliki beberapa pertimbangan.
1)
Konotasi maknanya lebih cocok;
2)
Apabila bentuknya lebih singkat
jika dibandingkan dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia;
3) Karena kata asing itu bersifat
internasional. Itu sebabnya kata-kata seperti hotel, presiden, bank, tidak diganti atau diterjemahkan;
4)
Lebih terbatas dan lebih pasti
makna yang dimaksud karena terjemahannya dalam bahasa Indonesia terlampau
banyak. Perhatikan kata seperti research
yang dapat berarti ‘penelitian’ atau ‘penyelidikan’. Management dapat diterjemahkan dengan ‘pengelolaan, pengurusan,
tata laksana’. Karena itu dipilihlah mengindonesiakan kata asing itu menjadi riset dan manajemen.
5)
Sering juga pemungutan kata asing
disebabkan oleh eufemia atau eufimisme. Kata asli terasa turun
nilai-artinya sehingga terasa kurang halus, kurang sopan, lalu diambillah
kata-kata asing sebagai sinonimnya yang kemudian lebih produktif dan tinggi
frekuensi pemakaiannya daripada kata asli. Orang
hukuman misalnya disebut narapidana
dan masih banyak contoh lainnya.
Banyak sekali kata-kata asing dalam bahasa
indonesia yang tidak terasa lagi sebagai kata asing karena sudah terlalu biasa
menggunakannya. Beberapa contoh: badan,
pikir, lampu, gelas, buku. Tidak asing lagi, bukan?
Sumber : Badudu, Yus. 1984. Bahasa Indonesia, Anda
Bertanya? Inilah Jawabnya. Bandung: Pustaka Prima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
~ Terima kasih sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini. Komentar Anda sangat berharga bagi saya. Jangan ada spam, SARA, pornografi, dan ungkapan kebencian. Semoga bermanfaat. ~