Esai
(bukan essai atau essay dalam bahasa Indonesia) menurut
KBBI adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu
dari sudut pandang pribadi penulisnya. Berdasarkan pengertian tersebut,
perbedaan mendasar antara esai dengan artikel terdapat pada subjektivitas
pembahasan sebuah persoalan yang menjadi tema utama. Esai membahas suatu tema
berdasarkan kedalaman pengetahuan dan keluasan wawasan penulisnya. Adapun artikel lebih membahas tema secara analitis berdasarkan disiplin ilmu
tertentu.
Kita mengenal para penulis esai yang cukup terkenal
seperti Umar Kayam, Emha Ainun Najib/Cak Nun, Goenawan Moehammad, Ahmadun YossiHerfanda, Saratri Wilonoyudho, dan sejumlah nama lain. Mereka memiliki keunikan dan karakteristik dalam
esai mereka.
Kekhasan setiap individu menjadikan esai mereka
unik dan berbeda. Di samping itu, faktor kecerdasan intelektual, kematangan
emosional dan spiritual juga menentukan kualitas esai yang dihasilkan. Kualitas
dan karakter esai tersebut muncul bukan semata karena teknik melainkan dari
jiwa penulis itu sendiri.
Secara umum, esai dapat diperinci menjadi tiga
bagian. Bagian pertama esai adalah pendahuluan atau pengantar. Dalam bagian
ini, penulis memberikan pengantar yang mencukupi dan relevan tentang topik yang
dia tulis. Bagian kedua adalah isi/tubuh esai yang merupakan penjabaran atau
pembahasan lebih lanjut dari gagasan yang ingin disampaikan penulis. Bagian
terakhir adalah penutup. Bagian ini dapat berisi ringkasan dari gagasan yang
telah disampaikan dalam isi esai atau penegasan atas gagasan utama yang telah
disampaikan.
Namun demikian, esai pun kadang bersifat nonteknis
atau nonsistematis karena terpengaruh gaya penulisan dan subjektivitas analisis
individual setiap penulis yang berbeda-beda. Karena itu, teknik menulis esai
dari seorang penulis akan sulit ditiru oleh penulis lain.
Agar seseorang bisa menulis esai secara efektif,
berikut ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan.
- Melakukan riset dan menentukan tema atau topik
- Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas. Langkah ini bersifat opsional
- Menuliskan analisis pribadi sebagai penulis dengan kalimat yang singkat dan jelas
- Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
- Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian membuat beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan penulis. Selanjutnya, penulis mengembangkan subtema yang telah dibuat sebelumnya.
- Menuliskan kesimpulan. Ini penting untuk membentuk opini pembaca agar sama dengan gagasan penulis. Tugas penulis esai memang seperti itu. Berbeda dari penulis berita di media massa yang harus bersikap netral.
- Membaca kembali esai yang sudah ditulis dan mengendapkannya sementara waktu.
- Merevisi dan memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.
Disaripatikan dari berbagai
sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
~ Terima kasih sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini. Komentar Anda sangat berharga bagi saya. Jangan ada spam, SARA, pornografi, dan ungkapan kebencian. Semoga bermanfaat. ~